Saturday, October 31, 2009

National Summit

Tanggal 24 Oktober 2009 saya menulis status Facebook saya seperti : "National Summit" atau Pertemuan Nasional Para Menteri Kabinet Bersatu Jilid II diselenggarakan pada 29-30 Oktober. Pilihan kata yg TIDAK NASIONALIS & MELECEHKAN SEMANGAT KE-BAHASA-AN!. Padahal 28 Oktober 2009 adalah Hari Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia!. Hmmm... ini kabinet pemerintah mana ya???.

Sebenarnya masa bodo-lah pemerintah Indonesia ini mau menyelenggarakan apapun dengan bahasa apapun yang mereka suka. Tapi khusus di bulan Oktober ini, sebenernya saya berharap pemerintah bisa menghormati bahasa Indonesia, bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa, yang sudah susah payah diproklamirkan delapan puluh satu tahun yang lalu.

Dan terbukti, sejak diakui sebagai bahasa pemersatu, bahasa Indonesia menjadi bahasa perekat bangsa Indonesia yang memiliki ribuan bahasa daerah dengan ribuan dialek. Bayangkan jika kita, bangsa Indonesia, tidak memiliki bahasa pemersatu, maka tentu kita akan mengalami kesulitan ketika berkunjung ke satu daerah misalnya. Atau, masing-masing daerah propinsi menggunakan bahasa setempat sebagai bahasa resminya. Kacau ga sih?

Mungkin mereka-pemerintah-menganggap bahwa hal ini sepele, kecil, cuma masalah bahasa, jadi tidak perlu diributkan. Tapi apa iya seperti itu?. Rasanya kok enggak ya?. Ada pepatah bijak yang mengatakan, “bahasa menunjukkan bangsa”. Lah, kalau menggunakan bahasa Inggris artinya pemerintah Indonesia sama dengan pemerintah Inggris, begitu?.

Saya sudah mencoba melontarkan pertanyaan ini pada Tifatul Sembiring, Menteri Komunikasi dan Informasi Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, lewat Twitter & Plurk beliau, “mengapa harus National Summit?, Apa tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia?”. Sampai tulisan ini dibuat, tidak ada komentar apapun dari beliau. :D

Tapi Alhamdulilah, rupanya kegelisahan saya sebagai anak bangsa juga diikuti oleh kaum jurnalis, sebagai salah satu penjaga utama bahasa Indonesia, di berbagai media massa, seperti antaranews.com yang pada tanggal 29 Oktober 2009 mempertanyakan hal yang sama, http://www.antaranews.com/berita/1256823334/sby-dan-kosa-kata-inggris dan harian Kompas (Sabtu 31 Oktober 2009), yang mengganti National Summit dengan Rembuk Nasional.


Yaaah… walau telat, mengapa, ternyata saya tidak sendiri! LOL


(Sunter 31 Oktober 2009)

No comments:

Post a Comment