Monday, February 16, 2009

Headline Warta Basi Indonesia : "LAGI, PESEPEDA JADI KORBAN TABRAK LARI!"

Warta Basi Indonesia, Jakarta

Hari Rabu, 11 Februari 2009 terjadi peristiwa cukup tragis yang menimpa seorang pesepeda di depan jembatan penyebrangan Trans Jakarta di kawasan Sarinah Thamrin. Pesepeda yang diketahui berinisial IM (39) alias "e" alias SMB, mengalami luka-luka cukup serius di sekujur tubuhnya, namun masih mampu bangkit berdiri dan tersenyum ("Sebenernya sih die ngeringis-ngeringis dulu nahan sakit, eh, pas ngeliat banyak orang, die jaim kali ye, die tersenyum tuh!, ha...ha...ha...", demikian kesaksian seorang pejalan kaki yang kebetulan berada di lokasi kejadian saat itu).

Kombes Drs. Edon Suredon, MH, LL, MCK, WCU dari CSI (Crime Scene Investigation) SUNTER, yang menangani peristiwa ini, menyebutkan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat penumpang taksi putih tidak hati-hati ketika hendak turun. Si penumpang langsung membuka pintu tanpa melihat ke segala arah memastikan tidak ada kendaraan atau orang di sekelilinginya.


"Melihat luka yang dialami korban yaitu luka memar dan lebam di paha kanan atas korban dan lutut kanannya yang sobek sekitar 3 cm menunjukkan bahwa korban SEBENARNYA TERHANTAM oleh PINTU TAKSI YANG DIBUKA SECARA TIBA-TIBA oleh penumpang taksii putih, jadi bukan karena korban MENABRAK atau TERTABRAK. Ini PENTING saya jelaskan agar TIDAK PIHAK-PIHAK yang menyudutkan atau menyalahkan korban", demikian penjelasan Kombes Edon Suredon.


“Kami sendiri sulit menanyai pelaku karena ternyata setelah menabrak atau terjadinya peristiwa ini taksi dan penumpangnya langsung ngacir. Korban pun tak sempat melihat nomor identitas taksi kecuali warna taksinya yaitu taksi berwarna putih. Tapi jangan takut, kami tetap menyelidiki kasus ini sampai tuntas…tas…tas! dengan melihat jejak ban taksi putih di aspal. Dari jejak ban tersebut kami yakin bisa menangkap pelakunya”, demikian penjelasan tambahan (yang sangat panjang lebar) dari Kombes Edon Suredon.


Dari BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang dikeluarkan CSI SUNTER, yang berhasil kami salin, terlihat kronologi kejadian sebenarnya sebagai berikut:


  • Setelah berhenti di lampu lalin perempatan depan Jakarta Theatre, korban menggowes sepedanya pelan-pelan menuju ke arah Bunderan HI. Tepat di bawah jembatan penyebrangan Trans Jakarta, korban mengaku melihat di depannya sudah berjejer rapi bis Mayasari Bakti, sebuah taksi putih diikuti sebuah taksi biru.
  • Korban tetap menggowes sepedanya pelan-pelan di jalur paling kiri. Untuk mengindari taksi biru, korban mengaku telah membunyikan bel sepedanya berkali-kali. Usahanya berhasil, karena taksi biru itu lalu berhenti sejenak. Tapi karena jarak taksi biru dan putih terlalu dekat, dan banyak kendaraan bermotor lainnya di jalur kanan, korban mengurungkan niatnya untuk menyalip dari kanan dan tetap di jalur paling kiri dekat trotoar. Begitu mendekati bagian belakang taksi putih, pintu belakang (pintu penumpang) kiri terbuka dengan tiba-tiba, maka...terjadilah tumbukan itu!. Korban mengaku dirinya seolah-olah didorong dan terhempas, lalu meluncur deras di atas trotoar.
Korban "e" sendiri menolak diwawancarai karena langsung pergi menaiki taksi Blue Bird setelah sebelumnya melipat sepeda putihnya itu ke dalam bagasi taksi. Menurut koran lain (koran saingan kami), korban memang sedang ditunggu kehadirannya di kantornya karena akan memimpin rapat dewan direksi.

Pelajaran moral yang didapat dari peristiwa ini adalah, sebaiknya semua pihak menghormati aturan berlalu lintas dan semua pengguna jalan raya agar tidak terjadi kecelakaan yang merugikan semua pihak (edon supedon, reporter Warta Basi Indonesia nomor urut 007)


Warta Basi Indonesia, pertama dan satu-satunya harian ibukota yang menyajikan berita basi atau berita yang sudah lewat yang tidak diliput oleh media massa lainnya.

(Dharmawangsa, 13 Februari 2009)

No comments:

Post a Comment